Sabtu, 02 April 2011



PENGHASILAN TAMBAHAN/LAIN, PERLUKAH SAYA?

Apakah penghasilan kita sudah bisa membiayai kehidupan layak ?  Layak ... apa definisi kriterianya?

Bisa makan, beli pakaian, bisa sekolah, punya rumah, menabung, berinvestasi, punya usaha  ... dll, itu semua tergantung gaya hidup yang kita pilih.  Pilihan kita untuk menjalani kehidupan yang kita inginkan adalah pemicu dari kebutuhan berapa banyak uang yang dibutuhkan.  Di luar itu, faktor luar seperti inflasi riil bisa melebihi jauh dari kenaikan penghasilan dari pekerjaan, juga seperti kenaikan biaya pendidikan yang lumayan agresif dll.   Contohnya gaji naik sekitar 5-8%, inflasi riil bisa 10% bahkan lebih, biaya pendidikan bisa naik 15-20% per tahun.  Alhasil penghasilan utama kita sekarang tidak dapat mengejar kenaikan itu semua.

Faktanya adalah 95% orang membutuhkan penghasilan tambahan (lain) di luar apa yang mereka dapatkan dari penghasilan utama, baik pegawai maupun wirausahawan.  Mereka telah memilih gaya hidupnya yang memicu kebutuhan penghasilan tambahan.  Lalu apa pilihan jalan untuk mendapatkan penghasilan tambahan itu?  Pindah pekerjaan?  Apa bekerja "double" ... waktu atau jenis pekerjaan?  Atau berwirausaha?  Atau berinvestasi?

Apapun pilihan jalan untuk mendapatkan penghasilan tambahan, kita perlu cerdas dalam menentukannya.  Ini tergantung dari apa tujuan jangka panjang kita.  Memang kebutuhan tambahan uang mungkin mendesak, tetapi kembali kita perlu cukup strategis dan taktis dalam memilih dan menjalaninya.  Karena banya orang yang karena mendesak maka tergesa-gesa mengambil langkah, ternyata yang tadinya ingin dapat tambahan malah jadinya minus.  Ada juga yang tadinya masih bisa menikmati waktu bersama keluarga atau untuk diri sendiri, malah jadi tidak punya waktu sama sekali.  Bahkan cukup banyak yang masih harus bekerja mencari nafkah untuk menghidupinya di kala usianya sudah 65 tahun. 

Pilihan paling bijak adalah untuk memilih jalan yang modalnya rendah, resikonya rendah, waktu fleksibel (kita bisa kelola), tempat bisa dicapai efisien (alias tidak macet, buang waktu, buang uang) dan secara keahlian kita bisa pelajar i(kalaupun itu di luar bidang keahlian utama kita).

Dengan sikon, fakta dan pemikiran di atas, sangat perlu kiranya untuk kita menentukan langkah pasti bahwa kita harus memiliki sumber lain sebagai penghasilan tambahan.  Pertama adalah untuk mendukung kehidupan rutin sekarang, kedua adalah untuk mempersiapkan kebutuhan jangka panjang ke depan, dan ketiga untuk menyebar resiko di beberapa keranjang telur supaya kalau keranjang satu jatuh masih ada cadangan yang lain.

Ambil keputusan untuk langkah yang pasti dan benar.  Sukses = Berubah.

Salam Sukses Selalu,

Aldi A. Affandi
Alternative Income Advisory

Jumat, 01 April 2011

PENSIUN ... Positif atau Negatif buat kita ?



PENSIUN BERKUALITAS

Kata PENSIUN ... apa yang terpikir oleh kita ?

Tua, lamban, murung, tidak bekerja (berkarya), santai, sakit, tidak ada teman, kurang uang, atau tidak berguna lagi (?).
ATAU SEBALIKNYA ...
Dinamis, aktif, berkarya, berguna, sehat, ceria, banyak teman, banyak uang, jalan-jalan !!!

Apa yang ada di PIKIRAN akan menjadi PERKATAAN, yang berlanjut menjadi TINDAKAN.
Tindakan yang berulang-ulang menjadi KEBIASAAN, yang dilakukan bertahun-tahun akan menjadi KARAKTER.
Karakter inilah yang membentuk NASIB (MASA DEPAN) kita.

Bila kata PENSIUN itu menjadi momok negatif dalam pikiran kita, maka sudah bisa dipastikan nasib (masa depan) kita pun akan negatif.  Berarti kalau kita menginginkan masa depan yang baik dan lebih baik, perlu menterjemahkan kata PENSIUN itu secara POSITIF, baik di pikiran dan dalam perasaan.

Berpikiran positif saja ternyata tidak cukup, karena masih ada faktor mental perasaan yang menentukan. Kombinasi (PIKIRAN + PERASAAN) x POSITIF = MASA DEPAN CEMERLANG.

Jadi apa yang perlu dilakukan sekarang dalam rangka mempersiapkan PENSIUN BERKUALITAS ?

Mulailah untuk bergaul dengan mereka yang sudah mengalami PENSIUN BERKUALITAS ... alias dinamis, aktif, berkarya, berguna, sehat, ceria, banyak teman, banyak uang, jalan-jalan !!  Lalu masuk ke dalam komunitasnya yang pastinya akan kondusif untuk mendukung kita menuju tujuan dan ikuti seorang Mentor untuk membimbing kita dari sekarang (karena dibutuhkan waktu dan proses).

Mereka yang melakukan ini bisa mengalami ketika memang masuk di usia pensiun 55+ tahun atau bahkan sekarang banyak yang sudah bisa meraihnya di usia sebelum 40 tahun.  Ini menjadi sebuah perspektif dan paradigma baru bagi pada umumnya kita yang terbiasa dan tertanam dengan pola bahwa pensiun itu "harus" sudah usia senior (tua gitu lho !!).

Menarik ya ?

"Bila kita tidak merubah arah, maka kita akan seperti orang di depan kita".  Hati-hati bila kita sedang mengikuti orang di depan kita, bisa boss, teman, saudara bahkan orang tua kita  ... karena sedikit banyak bahkan kental sekali kita bisa seperti mereka.  Bagus kalau dalam konteks nasib masa depan yang positif baik dan berkualitas secara lengkap (spiritual, mental, fisik, finansial, sosial, gaya hidup).  Bagaimana kalau tidak?

PENSIUN BERKUALITAS perlu dipikirkan, direncanakan, dipersiapkan dan dilakukan !!

Bayangkan bila dalam waktu 3-5 tahun ke depan TERNYATA kita bisa meraihnya, bagaimana?
Pasti sikap kita hari ini akan berbeda 180 derajat dari apa yang kita terbiasa sekarang.  Kita akan siap untuk berubah.

SUKSES = BERUBAH
Tidak mau berubah, lupakan sukses.  Memang berubah tidak nyaman, tetapi berharga untuk masa depan lebih baik lagi.

Mari kita sambut dan raih PENSIUN BERKUALITAS.


The School Of Quality Retirement
Aldi A. Affandi (Coach Of Retiree)